Sabtu, 06 Februari 2010

Aku

 Aku Didiet Suryadi N.B terlahir dari bapak Jawa Arab dan ibu Jawa Belanda, lahir pada tahun 1968 di kota Surabaya, terlahir dengan kondisi normal tanpa kurang sesuatu apa pun. Dari umur 0 sampai dengan umur 37 tahun, tapi pada umur ke 38 tahun awal bulan januari 2006 sakit kanker sepertinya mendadak muncul. 

Cerita dari kecil sampai sekarang
Aku terlahir di lingkungan tentara/militer karena bapak ku seorang perwira TNI di Angkatan Udara, menjadi anak kolong itu sebutan bagi anak anak tentara sudah biasa dan merasakan berpindah pindah tempat menggikuti bapak berdinas, aku lahir di Surabaya karena waktu itu bapak ku sedang berdinas di Kupang jadi ibu ku di titipkan di rumah kakak ibu ku di Surabaya setelah berumur kurang lebih 5 bulan di boyong ke tempat dinas awal bapak ku di Madiun, pada umur ke 4 tepatnya tahun 1972 kami pindah ke Yogyakarta dan aku mulai masuk TK di Jogja dan SD di Jogja , tahun 1975 kami pindah lagi ke kota Bandung dan tahun 1979 kami pindah ke Madiun sampai tahun 1980 kami pindah kembali ke Jakarta.Begitu lulus SD aku diboyong ke jakarta dan mulai masuk SMP th 1982 di SMPN 80 HalimPK Jakarta sampai tahun 1985, setalah itu lanjut ke SMAN 67 di Squadron Halim PK sampai lulus tahun 1988.
Setelah lulus SMA aku lanjut ke Universitas Jakarta dan tahun 1990 aku masuk ke Institute Kesenian Jakarta.
Pada tahun 1993 mulai bekerja di beberapa tempat dan akhirnya pada tahun 1994 aku diminta bapak ku untuk membantu pekerjaan beliau ( bapakku pensiuan dari TNI AU tahun 1993 dan di karyakan di perusahan dibawah Yayasan Adi Upaya ) sambil aku berusaha sendiri dari pekerjaan seni hingga usaha bersama teman teman jual beli kendaran bermotor kuno ( mobil dan motor kuno ).
Tahun 2000 bapak ku menggundurkan diri dari kantornya dan aku juga ikut tidak meneruskan pekerjaan di tempat bapakku bekerja, aku memilih untuk bekerja di bidang usaha yang aku suka yaitu di bidang seni dari photography, design grafis dan interior sampai dengan jual beli barang antik ( bukan cagar budaya ) seperti furniture, keris dan patung dan juga jual beli motor kuno seperti BSA, TRIUMPH, Harley Davidson dan Norton.
Tahun 2001 bapak ku meninggal dunia dan di makam kan di Jogja, penyebab kematian bapakku karena sakit kanker hati ( sirosis ) dan ini juga terjadi pada kakek ku ( ayah dari bapakku ), jadi aku sangat waspada terhadap sakit kanker, dan aku mulai mencoba untuk hidup sehat dengan tidak merokok dan membeli makanan disembarang tempat.
Tahun 2004 rumah di pondok gede laku  terjual dan pada bulan desember aku pindah ke Jogja, akhir tahun tepatnya 1 hari sebelom tahun baru 2005 aku mulai menempati rumah baru di Jogja. dan pada tahun 2005 aku memulai usaha baru berupa usaha di bidang penggolahan kayu.
Tahun 2006 impian usaha menjadi sirna karena sakit kanker.

SAKIT KU


AKU
Didiet Suryadi Nur Bawono, umurku sekarang 49 tahun. Ini ada sedikit cerita/kisah perjalanan hidupku dalam menghadapi/melawan sakit kanker tulang.

Pada awal tahun 2005 aku dan keluarga pindah ke kota Jogja [ Daerah Istimewa Yogyakarta ], dan membangun usaha bersama teman dibidang pengolahan kayu [ perket [ubin dari kayu], kusen dan daun jendela dan pintu, dan rangka atap rumah ], dilihat prospek untuk ke depannya sangat menjanjikan untuk masa depanku.

 SAKIT KU
Tetapi Allah menghendaki lain tentang perjalanan hidupku, pada awal tahun 2006 bulan Januari tanggal 18, aku di nyatakan sakit kanker Osteosarkoma  (kanker tulang).  

Apa Itu Osteosarcoma?

Osteosarkoma atau osteosarcoma adalah jenis kanker tulang yang paling umum diderita banyak orang. Jenis kanker tulang ini banyak menyerang remaja dan orang dewasa pada usia produktif. Terutama pada remaja yang sering mengonsumsi obat-obatan peninggi badan.

Pada anak-anak dan remaja osteosarkoma terjadi pada bagian tulang lutut. Pada anak dan remaja gejala dan pemulihan osteosarkoma akan nampak sama.

Saat seseorang mengalami gejala osteosarkoma maka akan dilakukan tes untuk mengetuhi penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lainnya. Proses ini disebut dengan pementasan. Pasien akan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yakni pasien yang sel kankernya belum menyebar ke bagian tubuh lain dan pasien yang sel kankernya sudah menyebar ke bagian tubuh lain.
AWAL MULA
Ini awal ceritaku, pada tanggal 15 Januari 2006 aku sedang berdiri tanpa sebab aku jatuh dan tulang paha kaki kiri ku patah [diatas dengkul/tempurung lutut] dengan sendirinya tanpa sebab atau kejadian tertentu [ kecelakaan atau jatuh dari ketinggian yang mengakibatkan cidera berat ], setelah sampai di rumah sakit dan di ronsen, di tulang kakiku terlihat ada pengkroposan yang exterm yang seharusnya tidak bisa terjadi, setelah itu diambil tindakan biopsi untuk mengetahui ada apa sebenarnya dengan tulangku. Pada tanggal 18 Januari 2006 baru diketahui bahwa aku mengidap penyakit kanker Osteosarkoma stadium 4, dan menurut dokter waktu itu belum ada obatnya, satu-satunya cara adalah amputasi dan kemoterapi untuk pengobatannya.

Waktu petama kali aku mendapat berita tentang sakitku, aku hanya bisa berpasrah dan menerima atas ujian Allah S.W.T berikan kepada ku. Dan aku hanya dapat mengucapkan alhamdulillah atas kepercayaan Allah S.W.T aku dapat menjalani ujian terberat darinya, dan aku berdoa agar dalam menjalani ujiannya diberi kemudahan yaitu, sakit ini aku terima tetapi aku tidak mau merasakan sakit karena apa yang kebanyakan orang sakit kanker tulang, ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat luar biasa dan untuk menghilangkan rasa sakitnya mereka membutuhkan obat penghilang rasa sakit yang sejenis dengan morfin, dan ini aku tidak mau karena ini hukumnya haram di agama mu, jadi aku mohon untuk tidak merasakan sakit, dan alhamdulillah permintaanku terkabul selama sakit aku tidak merasakan sakit yang luar biasa dan tidak perlu mengunakan obat-obatan penghilang rasa sakit yang berdosis tinggi atau ada kandungan morfin.

Dan pada hari berikutnya aku memohon petunjuk dari Allah S.W.T tindakan apa yang terbaik untuk aku lakukan, karena menurut dokter harus di amputasi, dan aku takut salah langkah yang dapat menjadi mudorot/amarah dari Allah S.W.T, dan akhirnya aku mendapatkan pentunjuk untuk melakukan pengobatan terlebih dahulu. dan akhirnya aku mengambil keputusan untuk berobat jalan dengan mengkomsumsi obat-obatan dari dokter, guna mengalahkan kanker ini dahulu, baru melakukan tindakan operasi amputasi.

 GEMPA JOGJA
Juni 2006 terjadi gempa di Jogja dengan 5.6 sr aku tidak bisa berbuat apa-apa aku hanya bisa tiduran saja karena aku sudah tidak bisa berjalan, yang bisa aku lakukan hanya kembali berpasrah diri dan berdoa agar selamat dunia akhirat, Alhamdulillah rumah, aku, ibuku, adikku semua selamat tidak ada kurang apapun. Dan 1 bulan aku memutuskan untuk mengngungsi ke rumah bude ku di Surabaya karena dokter-dokter di Jogja semua sibuk mengobati korban bencana alam GEMPA ! Jadi aku putuskan untuk ber obat ke Surabaya untuk penyakitku ini.

KEMBALI KE JOGJA
Pertengahan bulan Juli aku pulang ke Jogja, aku kembali berobat ditempatku tinggal di Jogja. Segala macam jenis pengobatan aku lakukan dari tradisional [ Jawa, arab maupun cina ], sampai pengobatan modern dan tidak terasa apa yang selama ini aku punya [usaha pengolahan kayu, mobil, motor antik ] semua habis untuk berobat.

JAWABAN UNTUK AMPUTASI
Bulan Juli tahun 2008 kaki ku mengeluarkan cairan berupa nanah dan darah, dan menurut dokter sudah waktunya untuk diambil tindakan operasi amputasi. Aku dan ibu, adikku semua bingung untuk biaya operasi dan lain-lainnya, karena semua apa yang aku punya sudah habis terjual dan untuk menjual rumah pun belum ada yang membeli. Aku putuskan waktu itu untuk memohon bantuan Allah dengan doa, jika aku harus sembuh hari ini sembuh kan dan aku bisa berjalan lagi, jika engkau ya Allah menghendaki, aku mengembalikan kaki ini pada mu [ aku memegang/menyentuh kaki kiriku yang sakit ] hamba mohon diberi biaya operasi, rumah sakit, transportasi, pengobatan, terapi [ penyinaran linex [proton dan elektron]], untuk berjalan ], kaki palsu pengganti kaki ini dan modal kerjaku nanti jika sembuh, alhamdulillah ini dijawab oleh Allah S.W.T dengan adanya donatur dari Trah Jiwowilogo Mandoyowilogo cabang Jakarta, untuk biaya operasi, transportasi, obat-obatan, terapi fisik, terapi penyinaran dan pelatihan otot hingga kaki palsu. Pada tanggal 18 Oktober 2008 aku menjalani operasi amputasi kaki kiriku sebatas satu jengkal dari pangkal paha/ satu jengkal di atas lutut, di rumah sakit Kustati di Solo, oleh dokter H.Prof DR Tunjung ini adalah dokter terbaik di dunia nomer dua [ nomer satu dokter dari India ]. Dan kebetulan juga dakter H.Prof DR Tunjung adalah kiai dan mempunyai pesantren di Solo jadi aku masih mendapatkan bantuan dari beliau berupa biaya operasi dan rawat inap di R.S Kustati dengan biaya yang ringan. Tanggal 1 Desember 2008 – 5 januari 2009 aku menjalani terapi penyinaran linex [proton [untuk organ dalam] dan elektron [untuk organ yang ada dipermukaan]]di R.S Sarjito dengan diawasi oleh dokter Prof.DR Maesaji sebanyak 30 kali penyinaran di sisa kaki yang di amputasi. Februari setelah selesai penyinaran dilakukan foto scan untuk melihat apa masih ada sisa sel akar kanker, alhamdulillah ternyata sudah bersih jadi bisa lanjut pengobatan untuk mengembalikan kondisi fisik yang optimal dan mempunyai kekebalan tubuh terhadap serangan kanker atau tumor dilain tempat, dan pada bulan Maret melakukan foto ronsen untuk tulang kaki yg diamputasi dan dinyatakan sudah dapat mengunakan kaki palsu.Pada bulan april mencari tempat pembuatan kaki palsu akhirnya dapat, waktu itu ada 2 [dua] pilihan prosthese aku pilih yang murah [sesuai dengan uang yang tersisa] ternyata pilihan yang ini salah karena yang aku pilih adalah jenis kosmetik [ hanya sebagai pelengkap seperti sebelum diamputasi ] jenis ini tidak mampu untuk mengantikan fungsi kaki jadi untuk berjalan masih harus dibantu dengan tongkat atau walker.

Aktifitasku sekarang



Kaki palsu kosmetik
Kaki palsu jenis kosmetik yang aku punya, hanya bersifat memberi rasa percaya diri karena terlihat lengkap seperti sebelum diamputasi, tetapi untuk fungsi seperti kaki normal belum bisa di capai karena kendala dari bahan pembuatnya.
Setelah memakai kaki palsu kosmetik aku dapat beraktifitas lagi biarpun tidak sempurna, setelah aku mencari-cari info ternyata ada kesalahan pemilihan jenis kaki palsu. kaki palsu kosmetik, berat kaki palsu kosmetik yang melebihi aturan setandart yang harus di terapkan, yaitu dengan tinggi badan 168 cm, berat badan normal 65 kg jadi berat 1 kaki adalah 18 kg, untuk kaki palsu untuk bekerja mempunyai berat kaki 1/4 [0.25] dari berat kaki normal jadi 4.5 kg atau paling tertinggi adalah 1/2 [0.5] dari berat normal kaki yaitu 9 kg, sedangkan berat kaki palsuku yang sekarang adalah 20 kg jadi ada kelebihan berat 2 kg ini yang membuat aku tidak bisa bergarak dengan normal dan masih tergantung dengan alat tambahan yaitu walker / kruk.
Kaki palsuku mengunakan bahan full alumunium dan alas kaki karet jadi sangat berat. Kaki palsu yang ringan [yang cocok untuk bekerja] sayangnya masih mahal dan sulit aku untuk membelinya, jika ini bisa aku miliki, aku sangat berbahagia karena dengan ini aku dapat berjalan dengan normal lagi tanpa alat bantu penunjang seperti walker / kruk.
Mewujudkan impian punya kaki palsu yang ringan
Setelah bulan april menggunakan kaki palsu kosmetik yang berat dan sangat sulit untuk bergerak, aku sedikit binggung untuk memulai lagi ber aktifitas khusus nya bekerja. Untuk bekerja dengan orang lain tidak mungkin karena umur dan kondisi fisik yang seperti sekarang, akhirnya ada ide untuk memulai ber kreasi dibidang seni lagi sesuai dengan pendidikan terakhirku di bidang seni rupa. 
Bulan juni aku memulai membuat 1 desain berupa logo untuk perusahaan kecil teman ku, dan mulai merancang pekerjaan yang lebih cocok buat aku yaitu desian komunikasi visual melalui media internet, kendala nomer 1 adalah membeli seperangkat komputer berserta modem dan membeli domain plus hostingnya, syukur alhamdulillah akhirnya pada bulan agustus aku mendapatkan komputer bekas plus modem untuk memulai bekerja. Dengan bermodalkan seperangkat komputer dan modem aku memulai mencari cari bentukan pekerjaan jasa yang sesuai dengan keahlianku dan sedikit melakukan aktifitas fisik. Awal memulai merancang bentuk usaha dan apa yang akan disasar untuk pangsa pasar pekerjaan, aku memilih dibidang jasa memanage website dan membuat logo dan banner melalui media internet. Pada bulan desember ada sedikit rejeki aku membeli domain dan hosting, dengan nama domain KREASIDUNIAKU, aku berharap dengan nama kreasiduniaku aku dapat memulai berkreasi kembali.
Kreasiduniaku.com yang bergerak dibidang jasa memanage website, merancang logo dan banner untuk awal berkreasi dan bekerja, dan selanjutnya aku berharap akan berkembangkan menjadi usaha dibidang desain komunikasi visual yang lengkap dengan photography [photo produk, photo pre wedding, dan lain sebagainya]. Pada tahun pertama hingga tahun ke tiga hasil dari memanage website hanya cukup untuk menutupi kebutuhan obat obatan dan vitamin untuk membanggun anti body terhadap sakit kanker,. pada tahun ke empat sudah kurang bisa menutupi lagi, untuk menabung guna membeli kamera semi profesional [dslr] tidak bisa karena kebutuhan obat obatan dan vitamin yang mahal harga nya, jadi aku putuskan untuk mencari tambahan berupa usaha broker property, sayang sekali usaha ini malah tidak menghasilkan sama sekali karena banyak hal yang menjadi penghalang seperti tidak dapat bergerak leluasa dengan kaki palsu yang dipakai sekarang ini  menjadikan sulit mau berpergian karena tidak bisa mengunakan sepeda motor dan naik bis kota, dan hanya bisa menggunakan jasa taksi, kalau menggunakan taksi sangat berat diongkos, karena belum tentu setiap penawaran langsung diterima dan property terjual. Kembali berfikir untuk mencoba mencari pekerjaan yang tidak perlu atau sedikit mobilitasnya mulai aku mencari cari tentang pekerjaan online atau media internet dan mulai mencoba berkomunikasi dengan teman teman lama di bidang seni akhirnya aku mendapatkan satu celah usaha jasa yang tidak perlu menggandalkan fisik terutama bergerak ke titik satu ke titik satunya lagi yaitu photography. Photography yang menjanjikan ini adalah jawaban yang ada karena dengan usaha ini semua dapat diperhitungankan dari awal dari nilai jual jasa sampai soal ongkos kendaraan dapat ditutup dan hasil yang diperoleh cukup besar dan dapat untuk membeli obat obatan, vitamin dan kontrol kedokter, menabung untuk membeli kaki palsu yang ringan dan menurut perhitungan masih dapat untuk memulai kehidupan baru ( menikah dan berrumah tangga). Kendala yang sekarang dihadapi untuk usaha ini adalah modal yang cukup besar yang berkisaran Rp 25.000.000,  ini untuk membeli kamera DSLR semi pro dengan kelengkapan kamera dslr, lensa, flash, strobist, tas, hardcase [kotak penyimpanan kamera dan lensa] dan untuk membeli kain latar belakang foto. Mencoba mencari modal untuk photography sangat sulit, dari mencoba menjual meja antik sampai dengan mencari dana dari SCR juga sulit di dapat dengan berbagai alasan yang tidak masuk diakal, untuk mengetahui lebih lanjut klik halaman Proposal studio photography.